Gubuk Terapung: Pertemuan, Perpisahan, dan Penyembuhan
Ilustrasi Gubuk di pinggiran sungai dan hutan (Pinterest/Nova Pixy Art) Di rumahku, keluargaku berseri Mereka ingin aku ke Jakarta berangkat Entah untuk menghadiri pernikahan atau sekadar mencari pengharapan Aku pun ikut bersama mereka, naik mobil melaju Perjalanan kami lancar tanpa hambatan Hingga kami sampai di tengah kota, ada kawasan yang tertutup pagar besi Pak sopir harus minta kunci ke penjaga, lalu melanjutkan perjalanan Pak sopir ini tidak hati-hati, mobilnya aneh, aku di depan, dia di belakang, padahal dia lah sopirnya Tapi entah kenapa, itu tidak jadi masalah Seperti dalam mimpi, semua terasa biasa Setengah perjalanan, kami berhenti di sebuah gubuk, di tengah hutan dan sungai Gubuk itu terapung di atas air, seperti rumah di negeri dongeng Aku ingin duduk di sana, di antara dua gubuk ada jembatan Yang menghubungkan ke bagian yang lebih jauh dan lebih dalam Di sana, aku bertemu kawan lama, namanya Angel Aku senang, rindu, namun juga terharu Aku memeluknya era